Ketika ada konvoi di jalan raya dari berbagi jenis konvoi moge yang paling khas adalah Moge Harley Davidson.
Suara bergemuruh yang keluar dari mesin V-Twin Moge Harley Davidson sangat kental sekali terdengar walaupun masih jauh jaraknya dari pendengaran kita.
Mungkin banyak yang berpendapat bahwa kegarangan dan keganasan yang ditampilkan Moge Harley Davidson berasal dari Mesin Harley Davidson itu sendiri.
Evolusi Mesin V-Twin Moge Harley Davidson
Harkey-Davidson sangat mudah dikenali dengan mesin besar bertipe 45-degree V-Twin.
Namun tahukah Anda jika mesin dengan tipe V ini memiliki beberapa ubahan alias revolusi dari tahun ke tahun sesuai dengan bentuk sasis dan modelnya.
Cerita tentang mesin Harley-Davidson bisa ditarik hingga tahun 1909. Masing-masing generasi dibuat lebih baik dari generasi sebelumnya.
Ikonic, Tahan lama, Gampang dikenali dari suaranya, Tampilan berotot, Dan tak tergambarkan bagaimana performanya bagi pengendara.
Bagi Anda penikmat dunia otomotif atau khususnya pengendara motor, pastinya pernah mendengar istilah mesin dengan konfigurasi V-twin.
Secara garis besar, mesin V-twin juga disebut mesin V2 adalah mesin dengan pembakaran internal dua silinder yang secara konstruksi silinder disusun dalam konfigurasi V fisiknya menyerupai huruf V.
Beberapa pabrikan moge kenamaan seperti Harley Davidson, Ducati, Moto Guzzi, dan beberapa varian motor gede (moge) Honda, cukup akrab dengan mesin jenis ini.
Walau mesin sepeda motor terdiri atas konfigurasi 1 hingga 6 silinder, namun selama bertahun-tahun desain mesin V-twin adalah mesin pilihan para insinyur untuk karakter sepeda motor, khususnya di Amerika, Eropa, dan Jepang.
Sejarah mesin V-twin
Bukannya tanpa alasan pada tahun 1889, arsitek mesin Jerman, Gottlieb Daimler, membangun sebuah mesin V-twin.
Daimler merancang konfigurasi mesin tersebut untuk menyokong powerplant stasioner serta daya jelajah pada mesin kapal laut.
Namun ia juga mengaplikasikan mesin ini pada mobil kedua Daimler yang diproduksi pada tahun yang sama.
Stahlradwagen bahasa Jerman yang bermakna mobil beroda baja. Mesin ini juga diproduksi di bawah lisensi di Prancis oleh Panhard et Levassor.
Pada 1903 arsitek mesin Amerika Serikat, Glenn Curtiss mulai merancang bangun konfigurasi mesin ini untuk motor.
Hingga pada 1907 jenama Indian Motorcycle menjadi pabrikan yang paling sukses dalam mengaplikasikan mesin ini ke sepeda motor mereka.
Mesin V-twin Harley Davidson (HD) dirancang Bill Harley pada tahun 1908, saat itu Bill sebagai Chief Engineer HD. Ia bekerja pada tepat setelah lulus dari University of Wisconsin pada tahun 1908.
Pada rakitan pertama, mesin V-twin HD memang masih belum sempurna, akan tetapi pada tahun 1910, hadir mesin yang merupakan cikal bakal garis keturunan mesin V-twin HD dengan menggunakan sudut kemiringan ganda 45 derajat.
Sedangkan pbarikan otomotif Prancis, Peugeot, juga membuat mesin V-twin sendiri pada awal abad ke-20. Padahal sebelumnya untuk konstruksi mesin mobil mereka, pabrikan ini menggunakan mesin V-twin buatan Daimler.
Konfigurasi mesin
Kebanyakan mesin V-twin memiliki crankpin tunggal, yang dibagi oleh dua batang poros penghubung. Batang poros penghubung tadi posisinya berdampingan dengan silinder offset, secara fisik membentuk mirip “garpu & pisau” dengan silinder pada bidang yang sama tanpa offset.
Sudut ‘V’
Pada dasarnya, mesin sepeda motor dengan dua silinder yang secara fisik berdiri lebih dari 0 dan kurang dari 180 dengan blok terpisah, bisa disebut sebagai jenis mesin V-twin.
Pabrikan Ducati yang menyematkan nama “L-twin” untuk mesin berkonfigurasi 90 V-twin bentuk silinder depan hampir horizontal dan silinder belakang hampir vertikal.
Namun pada dasarnya dengan konfigurasi tersebut tak berbeda secara teknis, hanya penamaan saja sebagai penguat identitas brand nya.
Konfigurasi 90 V-twin pada Ducati misalnya, secara teknis akan menghasilkan keseimbangan yang tepat walau interval pembakaran yang tidak rata vertikal & horizontal.
Mesin V-twin dengan sudut kurang dari 90 memang terlihat lebih kompak, namun memiliki keseimbangan mekanik yang kurang secara signifikan.
Kehadiran offset crankpins acapkali digunakan untuk mengurangi getaran yang dihasilkan.
Kini semua menggunakan V-twin
Konfigurasi mesin V-twin juga merupakan salah satu cara untuk mengakomodasi mesin dua silinder.
Ketika silinder biasanya sejajar (inline) maka pada mesin jenis ini piston akan menentang posisi satu sama lain.
Itulah yang membuat mesin V-twin berbeda dari biasanya. Namun begitu, mesin V-twin memiliki piston yang ditempatkan berdampingan dalam posisi tegak (90 derajat/vertikal).
Desain mesin ini yang paling populer adalah untuk empat silinder, masing-masing 2 silinder dalam satu sudut V yang berjalan lebih lancar pada RPM (putaran per menit) tinggi dibanding dengan 4 silinder yang dikonfigurasikan segaris.
Ukuran ruang pembakaran (cc) pada mesin sepeda motor ini secara langsung berhubungan dengan output daya. Batas maksimalnya untuk saat ini adalah sekitar 1.500cc.
Kini, konfigurasi mesin V-twin tak hanya untuk Harley Davidson dan Indian Motorcycle, namun banyak produsen yang juga telah menggunakan jenis mesin ini pada sepeda motor mereka. Diantaranya Suzuki, Kawasaki, Yamaha, Ducati, dan tentunya Honda.
Berikut Evolusi Mesin Moge Harley Davidson dari tahun ke tahun, simak yuk!
1. 1909 Atmospheric V-Twin
Dimulai dengan 27 sepeda motor. Modelnya sangat sederhana dengan gearboxs terpisah dan menggunakan kickstarter.
Di zamannya, mesin ini sangat popular dengan motor bergaya Chopper.
Berkapasitas 49.5 cubic inches, 7 hp. Inilah awal kelahiran mesin 45-degree Harley-Davidson V-Twin.
2. 1929 – 1973 Flathead
Mendapat nama karena bentuk flat shape pada bagian head nya. Tidak memiliki katup di cylinder head yang ditempatkan di samping.
Hal ini membuat mudah dibuka saat perbaikan. Mesin ini “nyemplak” di motor Harley-Davidson tipe WL dan WLA tahun 1930-an.
3. 1936 – 1947 Knucklehead
Nama tersebut terinspirasi dari bentuk yang berbeda dari “rocker box” dengan dua silinder 45 derajat.
Mesin ini mengerakan pushrod melalui katup overhead dengan dua katup per silindernya.
Inilah H-D Twin pertama yang menggunakan overhead valves dan recirculating oil. Dianggap sebagai H-D V-Twin air-cooled pertama.
Model ini terbilang sukses dan hingga saat ini banyak builder dunia yang mencari mesin V-Twin model Knucklehead ini.
4. 1948 – 1965 Panhead
Bentuk “crankass” dari model Knuckleead terus di kembangkan. Model Panheas, menggunakan kepala silinder aluminum, katup hidrolik baru, sirkulasi minyak lebih baik, dan roller bearings pada crankpin untuk mengurangi berat. Bertahan cukup lama.
5. 1966 – 1984 Shovelhead
Mesin berpendingin udara dengan silinder kembar ini memiliki kapasitas mesin 1.208cc dan 1.340cc dan melahirkan Harley Davidson seri FLH.
Hingga Electra Glide II di tahun 1983 akhir. “Power Pac” menggunakan aluminum heads, sistem listrik 12-volt, kaburator, dan timing yang mudah disesuaikan.
6. 1984 – 1999 Evolution
Tidak ada perubahan signifikan pada model ini, Harley-Davidson tipe sportster pun terlahir dengan “kodrat” menggunakan mesin khas dengan memanjang mirip ikan arwana ini.
Inilah mesin pertama H-D yang dibangun menggunakan Computer-Aided Design. Evo merupakan evolusi yang lebih baik, mulus, irit, serta tenaga dan torsi lebih besar.
7. 1999 – sekarang Twin Cam
Inilah Big Twin kedua dalam sejarah H-D, setelah JDH 1928, dengan kapasitas lebih besar, lebih bertenaga, serta mesin dan transmisi yang lebih rigid sehingga meningkatkan kekakuan mesin.
Model Twin Cam 88 digunakan untuk model turing dan softail. Kemudian di tahun 2007 hingga saat ini mesin hanya berganti nama menjadi Twin Cam 96 dengan penyempurnaan dari model twin cam 88.
Baca Juga : “Begini 7 Cara Simpel Merawat Moge Harley Davidson“
Nah sekarang jadi tahu kan evolusi mesin yang ada di moge terutama mesin v-Twin nya moge Harley Davidson yang khas sekali dengan suara yang dihasilkannya.
Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi anda yang sedang penasaran dengan evolusi mesin moge Harley Davidson ini. (br) – Last update: 04/01/2021 by orapada.