Menghindari emosi dari pengendara lain di tengah tengah suasana yang padat, macet dan terik panas yang menyengat tentu bukan lah hal yang mudah.
Padatnya traffic jalan raya di beberapa kota besar negara kita ini memang sering menimbulkan emosi dari kita sendiri terhadap pengendara lain.
Ketika kita berkendara di jalanan akan otomatis menemui banyak jenis pengguna jalan, pengguna motor, pengguna mobil maupun pengguna angkutan transportasi umum.
Dari banyaknya jenis masyarakat itu pulalah berpotensi terjadi ‘clash’ antar satu dengan yang lainnya.
Kejadian tersebut bisa terjadi di banyak tempat. Umumnya, pengemudi emosional tersebut memiliki ciri khas dalam cara mengemudinya yang terkesan ‘ngawur’, namun tidak mau disalahkan saat terjadi konflik.
Menghindari Emosi Dari Pengendara Lain
Ya, emosi mereka umumnya berdampak pada pola berkendara ugal-ugalan, klakson berkali-kali sehingga menguji kesabaran Anda. Bagaimana cara mengatasinya? Tenang, berikut tahap-tahap yang harus Anda perhatikan.
Apalagi saat ini kita sedang menjalani ibadah puasa di bulan ramadhan tahun ini, tentunya kita menginginkan ibadah kita di terima oleh-Nya bukan? Dan ibadah puasa kita tidak hanya mendapatkan lapar dan haus saja.
1. Redam Emosi Anda
Dalam beberapa kasus, speeding atau berakselerasi di jalur yang lurus biasanya berpotensi untuk menghasilkan rival instan. Dalam hal ini biasanya terjadi di jalur lurus yang panjang seperti jalan tol.
Maka dari itu, apabila dirasa memang sedang tidak buru-buru dan tidak perlu untuk meladeni rival tersebut, mending mengalah saja.
Karena selain tidak ada urgensi untuk meladeni si tukang kebut, keselamatan diri sendiri dan orang lain jauh lebih berharga daripada gengsi mobil kencang.
Jika api bertemu api, tentu akan tambah memanaskan suasana, bukan? kurangi kecepatan Anda dan beri dia jalan mendahului. Jadilah air dan pengendara tersebut akan lewat begitu saja.
2. Terapkan Pola Berkendara Bertahan
Bertahan adalah strategi terbaik untuk menghindari emosi dari pengendara lain.
Berkendaralah sesuai aturan yang ada, kurangi kecepatan, berkendara lebih awal, biarlah mereka yang emosi mendahului Anda dan sebagainya.
Sebisa mungkin, bertahanlah dengan kondisi yang kalem dan menenangkan untuk menghindari emosi dari pengendara lain.
Cara lain untuk menghindari emosi dari pengendara lain adalah dengan cara tetap berada pada jarak aman satu sama lain.
Tindakan ini akan sangat preventif dan jelas membuat satu sama lain terhindar dari konflik. Jarak yang ideal bagi satu sama lain di dalam mobil adalah kira-kira 5 meter.
Jika mobil dipacu dalam kecepatan sedang maksimal sampai 60km/jam dan di atas 10 meter jika mobil dipacu dalam kecepatan sampai maksimal 80 km/jam.
3. Hindari Kontak Mata Pengendara Lain
Saat berhadapan dengan pengendara mobil, atau motor yang ‘urakan’ otomatis hal ini akan memancing pengendara lainnya untuk menoleh dan mencari tahu siapa yang sedang memacu kendaraan tersebut.
Akan tetapi, dengan kondisi di atas aspal, biasanya apapun bisa terjadi.
Maka salah satu cara aman menghindari emosi dari pengendara lain yang berkepanjangan adalah dengan menjaga kontak mata dengan si tersangka tersebut.
Kontak mata malah terkadang memperkeruh suasana. Direkomendasikan untuk tidak membuat kontak mata dengan pengendara yang emosi.
Tak jarang juga mereka mengumpat dan memberi bahasa tubuh yang kurang mengenakkan, namun biarkan itu terjadi. Anggaplah Anda yang waras mengalah.
4. Jangan Memancing Emosi Orang Lain
Jagalah perilaku Anda dalam berkendara. Jika bisa, janganlah memancing emosi pengendara lain.
Semisal, mendahului mereka dengan pola berkendara agresif, mengikuti mereka sembari memberi klakson dan memberi lampu dim berkelanjutan.
Jauhi hal-hal tersebut, supaya pengendara lain tidak masuk dalam situasi emosi.
5. Biarkan Mereka Mendahului Anda
Jika Anda sudah mendeteksi adanya pengendara emosi dengan gaya ugal-ugalannya, berikanlah mereka jalur untuk mendahului.
Anda hanya perlu menepi, tanpa harus memberi konfrontasi, biarkan saja dia berlalu mendahului.
6. Abaikan!
Banyak dari pengendara emosi, melakukan gerakan berkendara menyebalkan.
Selain menyalurkan perasaan emosi mereka, umumnya mereka juga sengaja memancing pertikaian dengan pengendara lainnya. Jangan sampai terpancing, abaikan saja mereka.
Di Indonesia utamanya, terdapat banyak sekali model pengendara motor. Salah satunya adalah anak-anak muda yang biasanya baru bisa mengendarai motor.
Namun saking senangnya, remaja-remaja tersebut kemudian memacu motornya dengan kecepatan tinggi.
Hal ini jelas ‘menggelitik’ sisi emosi pengendara yang lain, apalagi jika si remaja tersebut
menambahkan aksinya tanpa helm dan ditambah mengumpat. Maka ‘membiarkannya’ adalah jalan yang cukup bijaksana menghindari emosi dari pengendara lain daripada harus meladeni kelabilan mereka.
7. Fokuslah Pada Tujuan Anda
Langkah paling aman adalah tetap fokus pada tempat tujuan Anda.
Pikirkan supaya sampai sana dengan kondisi selamat dan tepat waktu, tanpa harus terburu-buru.
Singkirkan saja hal-hal buruk seperti pengendara tak beraturan di jalan raya.
8. Jangan Terdistraksi
Distraksi adalah ketika pikiran Anda beralih fokus memikirkan hambatan yang datang. Sama halnya dengan berkendara di jalan raya dan tiba-tiba ada pengendara lain menyerobot.
Menghadapi hal ini, cukup biarkan mereka dan alihkan dengan mendoakan mereka. Sebagaimana menjadi sebuah bentuk ibadah di bulan Ramadhan ini.
9. Tak Perlu Melakukan Balasan
Memang, beberapa orang yang cenderung ikut emosi menghadapi mereka, umumnya melakukan balasan dengan membuka kaca dan mengumpat mereka.
Namun, apa yang terjadi? Keduanya bisa saja menepi dan bertengkar satu sama lain. Jauhi untuk menanggapi mereka, apalagi mengikuti gaya main mereka.
Pengendara mobil emosi umumnya selalu memiliki pola berkendara ugal-ugalan dan serba terburu-buru.
Jika pengendara lain terlihat emosi dan menyebalkan, biarkan saja dan tak perlu melakukan balasan.
10. Catat & Persiapkan Kamera Dashcam
Sebenarnya ini tidak sepenuhnya masuk dalam kategori cara menghindari emosi dari pengendara lain. Tapi ini bagian dari tindakan preventif.
Ini hal penting yang patut Anda lakukan yakni memanfaatkan teknologi kamera Dashcam. Fungsinya adalah merekam kejadian detik per detiknya.
Jika terjadi suatu hal yang buruk terhadap mobil atau Anda, bukti video dari Dashcam bisa menjadi senjata ampuh, membuktikan siapa yang benar dan salah.
Apalagi jika diselesaikan dalam jalur hukum, sudah pasti rekaman tersebut jadi bukti otentik.
Jika dashcam belum ada di kendaraan anda dan anda berada dalam kondisi yang terjepit, atau terpaksa kemudian berurusan dengan pengendara lain, maka mencatat plat nomor, atau model kendaraan tersebut lebih baik.
Setelahnya, mendatangi kantor polisi dan meminta tolong supaya masalah apapun yang sedang terjadi tersebut untuk segera ditangani.
Daripada berurusan dengan pengendara emosional yang sedang tidak karuan, akan lebih baik jika polisi menjadi perantaranya.
Sebelum menanggapi kondisi yang ada di luar mobil atau motor, maka yang paling baik adalah mengantisipasi kondisi masing-masing.
Dan mengikuti rekomendasi serta aturan yang berlaku adalah hal terbaik yang bisa dilakukan sebelum terjadi konflik.
Membawa segala surat keperluan seperti STNK dan SIM serta mengenakan helm, jaket dan sepatu jika membawa sepeda motor adalah langkah awal yang baik pada diri sendiri terlebih dahulu.
Baca Juga : “Penting!! 10 Cara Mengendalikan Emosi Saat Berkendara di Bulan Puasa!“
Demikian beberapa tips tentang cara menghindari emosi dari pengendara lain yang dapat terapkan ketika anda sedang berkendara.
Semoga tips menghindari emosi dari pengendara lain dapat menjadi salah satu masukan yang bermanfaat bagi anda dalam hal berkendara dengan aman dan nyaman. Sekian & Terimakasih. (br) – Last update: 04/01/2021 by orapada.