5 Masalah Umum Pada Hard Disk Yang Sering Diabaikan

Hard disk drive (HDD), hard disk, atau hard drive merupakan perangkat penyimpanan data elektro-mekanis yang menggunakan penyimpanan magnetik untuk menyimpan dan mengambil data digital1. Karakteristik utama hard disk terletak pada kapasitas dan kinerjanya.

Kapasitas ditentukan dalam awalan unit yang sesuai dengan kekuatan 1000, misal drive 1-terabyte memiliki kapasitas 1000 gigabyte. Sedangkan kinerja ditentukan oleh waktu yang diperlukan sektor yang diinginkan untuk bergerak (kepala ke trek atau silinder), alias kecepatan rotasi fisik dalam putaran per menit (RPM).

Tidak jarang masalah umum pada hard disk selalu terkait dengan kedua hal tersebut. Karena sifatnya yang rapuh dan tidak tahan guncangan, umumnya kerusakan diakibatkan oleh kesalahan pemakaian atau umur hard disk yang sudah usang. Akibatnya, data yang tersimpan pada hard disk akan lenyap.

Sayangnya sebagian pengguna komputer mengabaikan permasalahan yang muncul pada hard disk. Umumnya mereka menganggap hal tersebut masih wajar dan bukan masalah serius yang akan berdampak pada file yang disimpan, umur hard disk, dan performa komputer.

masalah umum pada hard disk komputer
Masalah umum pada hard disk – Sumber: pixabay.com

Tentunya Anda tidak menginginkan bencana ini terjadi pada file penting Anda bukan. Sebagai langkah pencegahan, kami akan menginformasikan masalah umum pada hard disk yang sering terjadi. Kami juga akan melengkapinya dengan beberapa langkah perbaikan yang solutif.

Berikut 5 masalah umum pada hard disk

Ada berbagai masalah hard disk yang sering ditemui pengguna, yang mengakibatkan kegagalan fungsi dalam berbagai cara. Sebelum Anda tidak bisa mengakses ataupun kehilangan file kesayangan, sebaiknya Anda mengenali masalah umum pada hard disk.

Dengan mengenal lebih dini, Anda dapat menyelamatkan data-data penting tersebut. Berikut 5 masalah umum pada hard disk dan langkah perbaikannya.

1. Hard disk tidak ditemukan

Pada saat Anda menghidupkan komputer, mungkin Anda mendapati tulisan pada layar “Hard Drive Not Found”. Masalah ini terjadi akibat kabel internal yang menghubungkannya telah rusak.

Selain itu, kerusakan fisik pada hard disk juga dapat menyebabkan masalah ini terjadi. Akibatnya, sistem akan macet dan tidak menanggapi sebagian besar perintah yang biasa.

Cara termudah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mematikan komputer kemudian melepas kabel listrik atau baterai. Jangan lupa juga melepaskan semua jenis perangkat periferal.

Kemudian tekan tombol daya selama 15 detik. Tunggu sebentar lantas hubungkan kembali baterai atau kabel listrik. Selanjutnya komputer dapat dihidupkan kembali.

2. Proses booting sistem gagal

Masalah gagal booting sistem ini sering terjadi pada hard disk internal. Hal ini dikarenakan pada hard disk internal juga menyimpan firmware dan sistem operasi.

Masalah ini biasa terjadi ketika ada perubahan dalam pengaturan BIOS atau file sistem penting hilang. Jika masalah ini terjadi pada Anda, kembalikan pengaturan BIOS default. Anda dapat menyalakan PC dan terus tekan tombol BIOS yang dapat berupa F2, F10, F12, DELETE, dll.

Kemudian ketika telah masuk pada jendela BIOS tekan F9 untuk mengembalikan pengaturan default. Setelah itu Anda dapat memulai ulang sistem dengan keluar terlebih dahulu.

3. Corrupted files

Kapasitas penyimpanan pada hard disk tidak perlu diragukan lagi. Hard disk mampu menyimpan sejumlah besar data yang dapat diakses kapan saja. Namun demikian, kehilangan data penting menjadi salah satu masalah umum pada hard disk.

Penyimpanan yang korup ini dapat mengakibatkan terjadinya file corrupt. Sehingga sebagian besar file office, foto, video, dan sebagainya tidak dapat dibuka. Jika file corrupt ini terjadi pada file sistem, kemungkinan besar Windows akan gagal melakukan booting.

Masalah umum pada hard disk ini sering disebabkan oleh proses shut down yang tidak benar, seperti adanya listrik padam secara tiba-tiba. Selain itu, aplikasi yang sering hang juga bisa menyebabkan kerusakan pada file.

Untuk menghindari masalah ini, anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan. Pertama, tutup semua program sebelum mematikan PC dan pastikan proses shut down dilakukan dengan baik dan sempurna.

Kedua, gunakan Stavol untuk antisipasi tegangan listrik yang kurang baik.Ketiga, gunakan UPS agar komputer tidak mati mendadak saat terjadi pemutusan arus listrik tiba-tiba. Keempat, waspada saat menginstal aplikasi yang di download dari internet dan hindari menginstal aplikasi yang tidak jelas.

4. Hard disk cepat panas

HDD yang mengalami panas berlebih (overheating) menjadi salah satu masalah umum pada hard disk yang bisa menyebabkan komputer lemot. Suhu aman pada hard disk berkisar antara 30-40 derajat celcius. Ketika suhu telah melewati ambang batas tersebut, dapat dikatakan komputer Anda mengalami overheating.

Umur hard disk dan pemakaian yang berlebih dapat memicu hal ini terjadi. Selain itu, masalah ini juga dipicu oleh adanya kipas yang tidak berfungsi dengan baik.

Jika kipas tidak berfungsi karena debu bukan hanya hard disk yang menurun performa nya, tetapi komponen PC lainnya juga akan menjadi cepat aus. Mengabaikan masalah ini berarti Anda merelakan hard disk cepat usang.  

Mengingat peran hard disk sangat penting dalam proses penyimpanan pada PC, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah dan mengatasi permasalahan overheating ini.

Pertama, bersihkan beberapa file yang tidak terlalu penting untuk melonggarkan penyimpanan. Hal ini berfungsi agar kapasitas dan kinerja pada hard disk kembali prima. Kedua, Anda dapat membersihkan kipas pada komputer secara berkala.

Jika diperlukan, penggunaan kipas cooling pad yang sesuai sangat kami rekomendasikan. Ketiga, Anda dapat membersihkan hard disk kemudian memasangnya kembali. Seperti mengambil jeda, hard disk Anda juga perlu istirahat sejenak untuk kembali memberikan kinerja optimalnya.

Baca juga: 7 Masalah Umum Pada Laptop dan Cara Mudah Mengatasinya

5. Virus komputer dan Malware

Musuh bebuyutan sepanjang zaman dalam dunia teknologi adalah adanya virus. Ada banyak jenis virus komputer dan malware yang dapat menginfeksi hingga merusak file sistem yang tersimpan di hard disk. Virus ini dapat berasal dari internet ataupun dari proses bertukar data melalui hard disk eksternal, flash disk, atau media lainnya.

Seringnya pengguna internet tanpa sadar mengizinkan virus masuk melalui proses download dan instal aplikasi. Virus-virus ini pertama-tama cenderung menyerang hard disk, kemudian menyebar ke komputer lain yang terhubung melalui jaringan yang sama.

Sifat virus yang dapat memperbanyak dirinya sendiri melalui proses copy ke dalam folder secara berulang dapat membuat performa komputer Anda menjadi sangat lambat. 

Solusi untuk masalah ini adalah dengan menjaga agar sistem operasi komputer selalu diperbaharui secara bertahap. Selain itu, Anda dapat melakukan instalasi dan pembaruan yang sering dari program perangkat lunak antivirus. Antivirus ini akan melindungi sistem dan hard disk Anda serta memastikan tetap aman dari ancaman kejam virus dan malware.

Hard disk merupakan komponen utama dalam perangkat komputer, baik pada PC ataupun laptop. Perannya sebagai tempat penyimpanan data dan file dengan kapasitas yang besar memang sangat membantu pekerjaan manusia.

Namun demikian, setiap alat teknologi memiliki umur ekonomis nya masing-masing. Semakin canggih teknologi, semakin cepat usang. Tidak bisa diungkiri bahwa setiap produk memiliki kelebihan dan kelemahan, pun begitu dengan hard disk.

Masalah umum pada hard disk pun juga sering kita jumpai. Semoga artikel 5 Masalah Umum Pada Hard disk Yang Sering Diabaikan ini ada manfaatnya. Salam sukses dan bahagia selalu, Good People!

Ditulis oleh U’um Eli Munawaroh – Last update: 05/01/2021 by orapada

Rofik

Menulis pertama kali di orapada dimulai tangga 6 Juni 2019. Fokus penulisannya seputar informasi dunia otomotif. Khususnya Mobil, Motor, komputer dan jaringan, review handphone, life plus. Termasuk tips dan kiat dalam kehidupan sehari-hari.

All Post | Website

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *