Meskipun bentuknya terlihat sama semua, namun pada faktanya ternyata ada 3 jenis rantai motor. Dimana kedua jenis rantai motor ini memiliki kegunaan dan bentuk yang berbeda. Bahkancara membersihkannya pun berbeda, loh.
Selain memiliki jenis yang berbeda, rantai motor juga memiliki berbagai tipe rantai. Wah, padahal kelihatannya semua rantai yang digunakan di sepeda motor sama semua, ya. Biasanya perbedaan tipe diketahui dari angka yang tercetak di kemasan rantai.
Sebagai pemilik motor mau tidak mau kita harus mengetahui maksud dari jenis dan tipe setiap rantai. Sehingga, kita ada akan salah memilih rantai untuk motor kita. Sebab jenis dan tipe setiap rantai mengandung arti baik untuk kekuatan ataupun ukuran. Sehingga tidak salah pilih dan juga tahu peruntukannya.
Secara umum ada dua jenis rantai motor yang sering dipakai oleh motor manual yaitu rantai dengan ring dan rantai tanpa ring. Sedangkan tipenya sendiri yang paling umum dipakai adalah 415, 420, 428, 428H dan 520. Untuk rantai di bawah 428 biasanya dipakai untuk motor jenis bebek, sedangkan tipe rantai 428 dan 520 biasanya dipakai untuk motor sport.
Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui perbedaan dari setiap jenis rantai motor.
Jenis Rantai Motor: Rantai Tanpa Ring
Jenis ratai motor tanpa ring adalah rantai yang tidak memiliki ring sebagai pembatas antar lempengan rantai. Rantai tanpa ring merupakan rantai yang paling banyak digunakan atau dipilih oleh pemilik kendaraan bermotor.
Kelemahan dari jenis rantai motor yang satu ini adalah mata rantai yang cepat rusak. Hal ini disebabkan akibat tidak memiliki ring yang fungsinya sebagai pembatas antar lempengan rantai. Selain itu, rantai jenis ini mudah rusak juga dikarenakan tidak ada tempat bagi pelumas untuk mengendap atau hanya diam saja.
Baca Juga: Sepele Tetapi Menyebabkan Ban Motor Cepat Rusak
Hal ini cenderung akan memberi efek berupa mata rantai yang lebih cepat merusak karena tidak ada tempat bagi pelumas untuk diam. Usia rantai ini terbilang cukup pendek akibat gesekan dari dua lempengan tersebut. Untuk menjaga rantai tanpa ring ini tetap awet, sebaiknya Anda rutin untuk memberikan pelumas agar lempengan rantai tidak cepat aus.
Akan tetapi, rantai tanpa ring sangat mudah dijumpai. Sehingga akan memudahkan Anda dalam menemukan dan mengganti rantai tanpa ring tersebut. Banyak produsen motor yang membuat rantai jenis ini. Selain itu, rantai tanpa ring memiliki harga yang terjangkau.
Jenis Rantai Motor: Rantai O-Ring
Jenis rantai motor yang selanjutnya adalah rantai o- ring. Apakah yang dimaksud dengan rantai jenis o-ring? Rantai jenis ini memiliki cincin bebentuk “O” yang terbuat dari bahan karet. Dimana ring ini berfungsi sebagai seal agar menjaga pelumas tetap diam dan berada diantara dua lempengan mata rantai.
Untuk menjaga daya tahan rantai agar lebih awet, sebaiknya Anda secara rutin memberikan pelumas. Fungsi lainnya adalah untuk meredam getaran dan gesekan antar rantai.
Apabila dibandingkan dengan rantai tanpa ring, jenis rantai yang satu ini tentu memiliki umur yang lebih lama atau lebih awet. Namun, kekurangan dari rantai ini adalah hanya bagian dalam saja yang terkena pelumas.
Maka dari itu, agar rantai ini lebih awet, maka rutinlah memberi pelumas rantai secara berkala. Selain itu Harga rantai O-Ring ini juga sedikit lebih mahal dibandingkan jenis rantai yang tidak memiliki O-Ring.
Saat ini, rantai o-ring bukan hanya produk aftermarket saja. Namun, beberapa pabrikan motor sudah mulai menggunakan o-ring sebagai jenis rantai motornya.
Jenis Rantai Motor: Rantai X-Ring
Jenis rantai yang terakhir adalah rantai X-Ring. Jenis rantai ini memiliki kualitas yang lebih biak dibanding jenis rantai motor lainnya. Hal itu karena secara fungsinya Rantai X-Ring juga memiliki O Ring sebagai tempat berkumpulnya pelumas dibagian dalam. Sehingga secara fungsi tidak jauh berbeda dengan rantai o ring.
Jenis rantai yang satu ini memiliki bentuk ring yang berupa huruf x. Bentuk ini memiliki peran tersendiri, yaitu untuk membuat cincin rantai tidak mudah pipih dan tetap awet. Pembuatan bentuk lempengan seperti huruf X ini dibuat untuk membuat cincin agar tidak mudah pipih.
Dengan demikian, maka saat mata rantai bertemu dengan mata gear tidak akan membuat kedua logam bergesekan. Hal ini membuat rantai lebih awet dan tidak mudah aus. Dengan begitu umur rantai pun lebih tahan lama.
Ring karet yang memiliki pelumas di dalamnya ini cocok untuk motor berkapasitas besar. Rantai motor ini bisa juga digunakan untuk motor yang sering digunakan untuk turing jarak jauh.
Baca Juga: Sepele Tetapi Menyebabkan Ban Motor Cepat Rusak
Dengan adanya rantai yang bisa menahan pelumas di dalamnya, maka akan efektif menurunkan suhu rantai saat motor digunakan. Hanya saja untuk harga Rantai X-Ring bisa didapat dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan dua jenis rantai diatas.
Itulah jenis rantai motor yang perlu Anda ketahui. Sehingga Anda dapat menentukan rantai jenis apa dan kode berapa yang cocok untuk motor Anda. Rantai motor merupakan sebuah komponen yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga putar dari mesin ke roda belakang melalui perantara gir.
Namun, umumnya penggunaan rantai motor ini masih digunakan selain pada motor sport dan motor bebek. Sedangkan untuk motor matic, penyaluran tenaga mesin ke roda belakang bukan lagi menggunakan sebuah rantai, tapi menggunakan V-Belt.
Fungsi utama dari rantai motor adalah sebagai media untuk meneruskan putaran mesin dari counter shaft transmisi ke bagian roda belakang. Dimana rantai tersebut akan bekerja dengan memanfaatkan gir atau spocket. Dengan begitu roda belakang akan dapat berputar dengan semestinya dan mempermudah dalam berkendara.
Itulah sebabnya, pemilik kendaraan harus kenal dan mengetahui lebih jauh mengenai jenis keberadaan komponen yang satu ini. Tidak hanya jenis dari dari rantai motor, namun juga mengetahui seperti kode atau angka yang tercetak di kemasan rantai. Ada baiknya sebagai pemilik motordapat mengetahui arti kode pada kemasan rantai sehingga tidak salah pakai rantai.