5 Jenis Oli Mesin Mobil Agar Mesin Prima

Ketika akan melakukan servis berkala, pasti bagian oli akan dicek. Namun, taukah kalian jika ada banyak jenis oli mesin mobil? Ada jenis yang berbeda, tapi tetap memiliki fungsi yang sama.

Fungsi oli-oli tersebut selain mencegah benturan antar logam yang mengakibatkan goresan atau aus, juga mampu menjadi pendingin, pencegah karat, dan menghaluskan suara. Yang membedakan antar jenis oli mesin mobil adalah tergantung di mana oli tersebut digunakan.

Sehingga agar tidak salah dalam mengganti oli, maka ada baiknya jika Anda paham mengenai jenis oli mesin mobil. Selain itu dengan mengetahui jenis oli mesin mobil Anda juga dapat paham waktu untuk menggantinya. Sehingga dapat membantu mobil menjadi lebih awet.

Jenis- Jenis Oli Mesin Mobil

Keberadaan oli dianggap jadi formula yang tepat untuk mengurangi gesekan antara logam di dalam mesin mobil. Namun faktanya, ada berbagai jenis oli pada mesin mobil yang masing-masing memiliki macam peran yang berbeda-beda.

Selain itu, masing-masing jenis oli mesin juga wajib dilakukan penggantian sesuai dengan yang dianjurkan pabrikan. Apa saja jenis oli pada mesin mobil? Berikut adalah ulasan mengenai jenis oli mesin mobil yang harus Anda ketahui.

Baca Juga: Apa Perbedaan Servis Berkala dengan Tune Up Kendaraan?

Oli Mesin

Jenis oli mesin mobil ini pasti tidak asing di telinga kalian. Ya, mungkin ini menjadi jenis oli yang palin populer. Dari namnya saja sudah untuk mesin mobil. Ditambah setiap pergi kebgkel untuk melakukan servis, pasti sellau saja direkomendasikan untuk mengganti oli mesin mobil.

Oli jenis ini memiliki banyak fungsi penting untuk mobil. Sebab, ketika masuk di dalam mesin, oli yang satu ini akan masuk ke sela-sela bagian mesin penggerak seperti piston, silinder, serta crankshaft dan bertindak sebagai pelumas. Agar tetap dalam kondisi baik ganti oli mesin wajib diganti ketika mencapai jarak antara 5.000 hingga 10.000 km atau setidaknya enam bulan sekali mana yang tercepat.

Speedometer dapat digunakan untuk menjadi indikator oli mesin. Ada baiknya Anda mengganti oli mesin berpatokan pada jarak. Sebab, biasanya meskipun belum waktunya, namun jarak sudah melebihi. Oli mesin sendiri dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni oli mineral, oli semi sintetis, dan oli sintetis.

Oli Transmisi

Oli transmisi menjadi jenis oli mesin mobil yang akan kita bahas berikutnya. Mungkin, oli jenis ini juga tidak asing bukan? Oli jenis ini digunaka digunakan khusus untuk bagian transmisi. Oli ini sangat penting karena digunakan untuk proses pergantian gigi agar lebih mudah, lancar dan halus.

Jenis Oli Mesin Mobil
Jenis Oli Mesin Mobil (Sumber Gambar: Google)

Fungsi dari oli yang satu ini juga sama dimana oli transmisi berfungsi untuk , melumasi bagian di dalamnya agar tidak kaku. Sehingga, proses transmisi atau pergantian gigi dapat dilakukan dengan mudah dan halus. Cara bekerja oli ini yaitu dengan masuk dan melumasi gear serta bearing pada sistem transmisi. Manual. Sedangkan untuk sistem transmisi otomatis, oli ini bekerja di bagian clutch serta torque.

Ya ternyata oli transmisi mobil manual berbeda dengan oli mobil matic. Dimana, untuk oli mesin manual biasanya lebih kental, dengan kekentalan diatas SAE 40. Oli transmisi manual sebaik diganti saat jarak 10.000 km sudah tercapai. Sementara itu, Automatic Transmission Fluid (ATF) adalah jenis oli yang digunakan oleh mobil matic yang umumnya diganti ketika mencapai 20.000 km.

Oli Rem

Oli rem atau biasanya juga disebut dengan minyak rem merupakan jenis oli mesin mobil selanjutnya. Keberadaan oli rem akan sangat membantu dalam sistem pengereman, karena ketika handle rem ditekan maka menyalurkan tenaga dari handle rem menuju cakram dan kampas rem.

Jadi oli yang satu ini mempunyai tugas untuk membantu melancarkan sistem kerja pengereman. Oli rem bertugas sebagai penyalur dalam sistem hidrolik.

Jenis Oli Mesin Mobil
Jenis Oli Mesin Mobil (Sumber Gambar: Google)

Penggantian oli rem sebaiknya dilakukan setiap mobil sudah menempuh jarak sekitar 30.000 km. Selai itu, penggantian oli rem dapat dilihat dari warnanya. Apabila cairan oli telah berubah warna atau berubah konsistensinya, diharpkan Anda dapat langsung menggantinya.

Ketika hendak membuka tangki rem maka perlu berhati-hati ya, karena kotoran apa pun bisa masuk ke dalam tangki rem. Jika hal tersebut terjadi bukan tak mungkin akan tersumbat. Jadi, hindari juga membuka-tutup tangki oli terlalu sering karena bisa membuat kotoran masuk.

Oli Power Steering

Ketika Anda mengendarai mobil dan stir mobil terasa berat atau kaku, mungkin oli power steering dapat mengatasinya. Ya, Jenis oli mesin mobil yang satu ini berfungsi untuk melumasi bagian pompa dan juga meringankan lingkar kemudi. Alhasil, lingkar kemudi akan sangat mudah dan ringan ketika mobil harus dipacu.

Namun, sepertinya mobil-mobil yang beredar saat ini umumnya memiliki kemudi yang ringan saat diputar. Hal ini berbeda dari mobil keluaran lama yang kemudinya terasa lebih berat saat diputar. Semuanya berkat sistem power steering. Nah, sistem power steering dapat bekerja dengan adanya oli power steering. Oli power steering berperan sebagai pelumas pompa sekaligus meringankan perputaran kemudi. Cairan ini sebaiknya diganti setiap 40.000 km sekali.

Oli power steering yang normal berwarna oranye atau sedikit merah muda. Jika warna berubah hitam atau cokelat, bawa segera ke bengkel karena ada kemungkinan telah terjadi kontaminasi.

Baca Juga: Tune Up Mobil Injeksi: 6 Komponen Yang Di Cek

Oli Gardan

Jenis oli mesin mobil yang selanjutnya adalah oli gardan. Fungsi utama dari oli ini adalah pelumas kontak gigi gardan. Selain itu, oli gardan juga melindungi pinion gear agar tidak bersinggungan langsung dengan bearing.
Oli gardan ini perlu dilakukan pergantian ketika mencapai jarak 10.000 km atau 20.000 km dan berbarengan dengan penggantian oli transmisi.

Jenis Oli Mesin Mobil
Jenis Oli Mesin Mobil (Sumber Gambar: Google)

Pentingnya pergantian oli gardan tak lain karena melumasi kontak gigi gardan dan dapat melindungi komponen seperti pinion gear yang selalu bergesekan dan bearing yang juga sama saling melakukan pergerakan. Agar tetap terjaga Anda bisa mengganti oli gardan pada 10.000 km atau maksimal 20.000 km.

Itulah jenis oli mesin mobil yang harus Anda ketahui. Sehingga, Anda dapat menggantinya secara tepat. Sehingga perawatan mobil untuk oli tidak terlewat dan menimbulkan efek yang kurang menyenangkan.

Tinggalkan komentar