Bagi sebagian pengguna sepeda motor, menggunakan cairan anti bocor ban tubeless bisa dikatakan sebagai dewa penolong. Terutama ketika terjadi kebocoran pada ban. Betapa jengkelnya kita, ketika sedang bepergian tiba-tiba ban motor bocor dan kondisi kita saat itu sedang terburu buru.
Penggunaan cairan anti bocor pada ban tubeless ternyata menimbulkan dampak negatif. Tidak hanya pada ban. Tapi juga pada pelek motor. Bahan dari cairan anti bocor tersebut (yang ternyata mengandung senyawa kimia) pada beberapa kasus, malah bisa mempengaruhi umur karet ban motor anda. Nah loh …
Efek Penggunaan Cairan Anti Bocor Ban Tubeless
Pertama karena bentuknya gel akan membuat karet ban cepat tua sehingga bisa mengubah karakter kompon ban itu sendiri. Selain itu cairan anti bocor ternyata bisa menimbulkan efek negatif pada ban yaitu bahan karet yang terdapat pada ban menjadi semakin keras.
Ketika karet ban menjadi keras akan menyebabkan karet ban jadi getas atau mati. Kemudian munculah efek daya cengkram ban terhadap aspal berkurang. Dan pastinya umur pakai ban menjadi lebih pendek. Jika daya cengkram ban terhadap aspal berkurang bisa menimbulkan selip.
Kebayangkan kalau anda sedang belok secara tiba-tiba ban selip akibat cairan anti bocor kemudian kehilangan daya cengkram?
Sampai saat ini, semua produsen ban baik itu luar maupun dalam negeri sendiri tidak merekomendasikan pemakaian cairan anti bocor pada ban tubeless.
Hampir semua alasan mereka untuk tidak merekomendasikan pemakaian cairan anti bocor pada ban tubeless kurang lebih sama. Serupa dengan yang di paparkan diatas.
Terutama soal sifat dari bahan baku cairan anti bocor tersebut yang dapat menimbulkan korosi pada velg ban motor. Saat ini banyak bengkel atau toko suku cadang kendaraan bermotor yang menjual cairan anti-bocor.
Cairan tersebut apabila disuntikkan pada ban mampu menutup kebocoran ban seketika saat tertusuk benda tajam. Cairan anti bocor ban itu merupakan senyawa kental mirip dengan gel berbahan dasar silikon atau lateks yang dapat menempel pada dinding ban bagian dalam.
Produsen mengklaim cairan anti bocor ban yang dimasukkan ke dalam ban itu mampu meredam berkurangnya tekanan angin secara drastis ketika ban tertembus benda tajam, hingga ban tidak cepat kempes.
Bahkan ada sebagian produsen cairan tersebut yang mengklaim kalau cairan anti bocor produksinya mampu melindungi ban dari peluru kaliber 32 atau panjang tusukan 3,5 cm.
Walau tampaknya amat berguna, terutama ketika berkendara di tempat terpencil yang jauh dari bengkel atau tukang tambal ban, penggunaan cairan anti bocor ban tersebut masih menjadi kontroversi.
Cairan yang berada dalam ruangan tertutup bisa menyebabkan efek buruk, misalnya tidak sempurnanya performa ban ketika digunakan berkendara.
Jika ban tubeless bocor kemudian anda memasukkan cairan tersebut terkadang ban malah menjadi keras dan efek selanjutnya sering terjadi ketika kendaraan tersebut anda pakai menjadi kurang nyaman.
Dikarenakan adanya cairan yang menyerap di lapisan ban tersebut membuat ban menjadi lebih keras ketika dipakai untuk berkendara.
Sebelum menggunakan cairan anti bocor ban tersebut sebaiknya para pengguna kendaraan paham betul karakter ban yang digunakan.
Yang dimaksud dengan karakter ban adalah ban tubeless tersebut berkompon lunak (soft), menengah (medium), atau keras (hard).
Kalau anda menggunakan ban tubeless dengan karakter ban yang sudah keras cairan tersebut malah justru membuat ban akan bertambah keras lagi jika anda memasukkan cairan tersebut.
Sebelum melakukan perjalanan disarankan untuk pengguna kendaraan selalu cek kondisi ban, baik ketebalan, umur ban, dan tekanan anginnya supaya perjalanannya nyaman dan aman.
Cairan anti bocor ban tersebut bahkan bisa membuat umur ban menjadi pendek karena pada dasarnya para produsen sudah membuat spesifikasi ban.
Spesifikasi ban tersebut biasanya disesuaikan dengan karakternya yang apabila ditambahkan cairan zat kimia akan mengubah struktur kimia ban itu sendiri.
Keseimbangan rotasi ban tubeless terganggu
Masalah lain yang bisa muncul akibat penggunaan cairan anti bocor ban tersebut adalah terganggunya rotasi ban. Memang dari semua produsen ban belum pernah menguji secara langsung produk anti-bocor tersebut.
Tapi yang jelas mereka beralasan jika ada obyek lain dalam hal ini adalah gel yang dimasukkan ke dalam ruang ban, maka obyek lain itu akan ikut berputar dan dapat mengganggu keseimbangan rotasi ban.
Karena ketika cairan anti bocor bekerja menambal maka cairan tersebut akan menjadi gumpalan dan berkumpul di satu titik bocor itu. Hal tersebut dapat membuat ban kehilangan keseimbangan rotasinya ketika sedang digunakan.
Dengan cara kerja cairan tersebut dimasukkan melalui pentil ban, dapat juga menimbulkan penyumbatan pada saluran udara tersebut. Pada beberapa kasus, rusaknya pentil justru dikarenakan cara kerja cairan tersebut. Cairan tersebut dapat membuat ban lebih cepat bocor, karena udara yang merembes melalui sela-sela pentil.
Pemakaian cairan anti bocor tidak hanya mempengaruhi keseimbangan rotasi ban, tapi juga bisa merusak permukaan velg bagian dalam. Hal tersebut terjadi lantaran rata-rata cairan anti bocor ada kandungan zat asam yang bisa menyebabkan velg berkarat.
Kandungan zat asam yang dimaksud adalah tingkat keasaman yang menyatu dalam mineral cairan anti bocor tersebut. Kandungan zat asam ini akan menjadikan besi atau logam lainnya lebih cepat berkarat jika terlalu asam.
Untuk lebih aman nya disarankan bagi pengendara yang ingin menggunakan cairan anti bocor sebaiknya pilih cairan yang tanpa kandungan zat asam.
Karena cairan anti bocor yang tanpa kandungan zat asam tersebut saat proses menambal nantinya tidak menggumpal di satu titik bocor.
Cairan tersebut nantinya berubah bentuk menjadi seperti lapisan kertas yang mengisi dan menutup celah yang bocor serta tidak menjadikan keseimbangan rotasi ban terganggu.
Kesimpulan Penggunaan Cairan Anti Bocor Ban
Dari penjabaran diatas dapat lah kita simpulkan bahwasanya pemakaian cairan anti bocor pada ban tubeless motor dapat menimbulkan efek positif dan negatif terhadap kendaraan maupun pengendaranya.
Efek positif yang dapat dirasakan oleh pengendara adalah cairan anti bocor dapat menambal ban tubeless motor ketika bocor halus tertusuk paku atau benda tajam. Cairan yang telah dimasukkan tersebut kemudian akan menempel di dalam dinding ban dan menutup sementara titik bocor ban dari dalam.
Sementara efek negatifnya adalah cairan anti bocor ban yang bersifat gel tersebut berpotensi menyumbat pentil ban. Akibat dari hal tersebut yang paling sering terjadi adalah udara jadi sering keluar dari sela-sela pentil ban motor anda.
Selain itu bahan baku cairan anti bocor yang sebagian besar mengandung zat asam justru bisa membuat velg menjadi lebih cepat berkarat dan pada ban tubeless menjadi lebih cepat aus atau rusak. Menurut hemat saya, hindari penggunaan cairan anti bocor ban.
Untuk menjadikan kendaraan bermotor anda tetap nyaman dan aman untuk di kendarai sebaiknya selalu cek rutin & berkala di setiap bagian nya. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir hal hal seperti kebocoran ban, rantai putus, rem blong dan lain sebagainya ketika anda sedang melakukan perjalanan.
Rawatlah kendaraan anda layaknya anda merawat orang yang anda sayangi, karena dengan begitu anda pun menjadi lebih peduli dengan kendaraan anda.
Baca Juga “7 Langkah Simpel Merawat Ban Tubeless Motor“
Demikian tadi ulasan tentang efek plus minusnya penggunaan cairan anti bocor ban untuk ban tubeless motor pada kali ini. Semoga ulasan diatas dapat menambah pengetahuan anda tentang cara merawat ban tubeless motor anda.
Dan dapat menjadikan kendaraan anda tetap nyaman serta aman untuk anda gunakan sehari hari. (br) – Last update: 04/12/2020 by orapada